Identitas Karya :
Judul              : Sayap Sayap Kecil
Pengarang        : Andry Setiawan
Penerbit           : Inari
Tahun terbit       : Tahun 2015
Cetakan           : Pertama
Tebal dan Ukuran : 124 hlm, 19 cm
Pendahuluan :
Novel karya Andry Setiawan ini mengusung tema tentang kekerasan kepada anak, dimana Lana seorang gadis SMA sering mendapat perlakuan kasar dari sang ibu. Di dalam novel ini Lana menceritakan semua yang dialaminya buku ini seperti salinan dari buku diary Lana dan seperti Lana bilang dalam bukunya, dia tidak merahasiakan kisahnya dari siapapun bahkan Lana menulis diarynya di tengah ramainya kelas dia hanya ingin kita belajar dari kisahnya.
Dalam novel ini juga kita diajarkan cara menangani masalah sosial yang terjadi, ada banyak lembaga yang memiliki peran penting di beberapa masalah kehidupan dan disini penulis memberi pemahaman langkah apa yang mampu diambil saat kita mengalami atau melihat kejadian yang sama terjadi.
Isi :
"Nama ku Lana Wijaya aku tinggal di sebuah yang menurutku bagaikan neraka, ibuku sering memukul  tak jarang aku harus berangkat dengan berusaha menutupi luka lebam yang ku miliki. Cita-cita ku hanya satu saat itu, cepat lulus sekolah mencari pekerjaan untuk membalas budi ibuku lalu keluar dari rumah yang ku sebut neraka itu."
Seperti sedikit yang sudah disebutkan dalam paragraf pendahuluan, masalah yang diangkat dalam novel ini adalah kekerasan pada anak. Berbeda dengan novel lain jaman sekarang yang senang mengusung tema percintaan masa muda dengan bumbu persahabatan, di dalam novel ini tokoh Lana digambarkan mendapat masalah berupa kekerasan dari sang ibu yang berprofesi sebagai wanita malam, sedang sang ayah sudah lama bercerai dengan ibu Lana dan menikah lagi. Sering kali ayahnya meminta Lana untuk ikut dengan nya namun Lana kerap kali menolak ajakan sang ayah dengan alasan ingin membalas budi sang ibu terlebih dahulu.
Masing-masing tokoh dalam novel ini memiliki wataknya masing-masing dari sang ibu yang keras dan temperamen, Lana yang memiliki hati lembut walau sering sekali muak atas seluruh perlakuan yang sang ibu buat. Adapun beberapa tokoh pembantu lainnya, seperti Surya seorang pria baik yang mau menemani Lana namun memiliki rahasia besar bahwa dia bukan seorang manusia, ayah Lana yang memiliki sifat baik dan sangat menyayangi Lana menyesali setiap perlakuan buruk yang harus putrinya terima, dan bos rudi yang memiliki sifat memandang segalanya dengan uang begitu pun harga diri Lana dan sang ibu.
Latar yang diambil dalam novel ini tidak banyak hanya rumah tempat lana tinggal, klub malam tempat sang ibu bekerja, sekolah Lana tempat dia untuk menenangkan segala hal yang dia dapat dari sang ibu. ada pun cafe tempat sang ayah membujuk Lana agar mau ikut bersamanya.
Penutup :
Dari kisah Lana dalam novel ini dapat kita simpulkan bahwa setiap langkah yang orang tua ambil memiliki banyak dampak untuk sang anak, lelah dan pikiran buruk di tempat kerja seharusnya tidak lagi di bawa ke rumah dan menjadikan anak sebagai bahan pelampiasannya. Setiap korban kekerasan juga orang yang melihat kekerasan itu terjadi bisa melaporkan nya kepada lembaga yang menaungi masalah tersebut contohnya KPAI, karena semua manusia memiliki haknya sendiri bahkan sejak saat di kandungan, jangan takut jangan merasa lemah kalian tidak sendirian.
Cerita ini saya rekomendasikan karena isinya sangat menarik walau ada bagian ending yang jika menggunakan logika pasti tidak akan masuk, namun part awal sampai masalah dan pesan yang diberikan mampu disampaikan dan diserap dengan mudah.