Membangun diri adalah hal yang secara naluriah dilakukan oleh setiap individu sejak mereka memiliki kesadaran diri untuk pertama kalinya. Kesadaran adalah sebuah perasaan atau intuisi yang datang dari dan dikendalikan oleh alam bawah sadar kita. Sejak pertama kali bisa menerima dan mengolah informasi dari dunia, kita perlahan membangun pribadi kita dari nol. Melalui kognisi, pengalaman, introspeksi diri, pemikiran pribadi, kehidupan batin, imajinasi serta kemauan, seorang individu membangun kepribadiannya.
Contohnya seorang bayi, ia memiliki perasaan tetapi belum memiliki cukup kata-kata dan pengetahuan berbahasa untuk menyatakan apa yang ia rasakan sehingga cenderung langsung menangis tanpa alasan yang jelas. Tetapi seiring bayi tersebut beranjak dewasa, ia belajar dari dunia di sekitarnya bisa berupa ajaran dari rumah, sekolah, ataupun tempat ibadahnya. Dengan pengetahuan yang ia dapatkan itu, ia menerima nilai-nilai yang ia rasa perlu dijunjung tinggi, kepercayaan yang harus ia pegang erat, dan sebuah pendirian yang harus ia jaga. Semua hal ini membuatnya menjadi individu yang unik dari individu-individu lainnya, sebab cara seseorang merasakan dan memahami sesuatu selalu berbeda beda.
Proses pembangunan diri seorang individu hanya bisa dilakukan oleh dirinya sendiri. Tentu proses itu dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya, tetapi pada akhirnya hanya individu itu sendirilah yang dapat menentukan jati dirinya sendiri. Menemukan jati diri kita sendiri tentunya tidak akan mudah dan memerlukan waktu proses yang berbeda bagi tiap-tiap individu. Jika tidak bisa melakukan hal ini, maka seorang individu akan merasa tersesat dan tidak bisa menemukan jati dirinya sendiri. Seseorang yang kehilangan atau merasa dirinya tidak memiliki sebuah jati diri akan sulit menemukan motivasi untuk melakukan sesuatu.Â