Kegiatan workshop ini diawali dengan pembukaan, sambutan ketua yayasan puri kawuhan ubud, sambutan staf khusus presiden bidang kebudayaan Bapak Sukardi Rinakit
Dalam sambutannya Staf khusus bidang kebudayaan mengucapakan raa terimakasihnya kepada yayasan puri kawuhan ubud atas kreasinya dengan baik membuata acara seperti ini
Â
"kita tidak sedang ikut lomba atau pencipta, tapi kita sedang menajdi pelaku sekaligus pencatat sejarah besar di dunia. Inilah kesempatan besar yang dihadirkan dan ditawarkan oleh yayasan puri kawuhan ubud bagi seluruh peserta untuk menjadi pelaku, pencatat besar permasalahan besar masyarakat dunia. Semoga peserta dan calon sastrawan semoga selalu sehat dan selalu di tuntun oleh saraswatu dalam mmebuat sastra seputaran permasalahan garing agung ini, karena satu catatanpun sangat penting untuk di baca kembali di masa yang akan datang oleh generasi kita". Ungkap I Ketut Sumarta selaku pemateri pertama
Kata IGA Darma Putra "dalam menulis puisi berbahasa bali kita bisa menggunakan refrensi ke sastra klasik dan juga dalam menulis puisi harus ada satu kruna yang bisa digunakan".
Ajang kreasi sastra ini bertujuan melahirkan banyak sastra di masa pandmei seperti saat ini, selain itu juga memperbanyak ide ketika ingin membuat karya di masa pandemi , meningkatkan kemampuan yang lebih baik dalam menyurat atau membuat karya sastra dan tujuan yang paling utama agar para peserta mengetahui tata cara membuat karya sastra.
Kegiatan ajang kreasi sastra ini di awali dengan karya sastra modern , yaitu puisi dan cerpen. Dengan harapan para peserta memahami cara menulis puisi dan cerpen pastinya dengan menggunakan bahasa bali.