Kau setangguh beruang
Sekeras batu karang
Kau sering buatku takut
Kau buat hatiku mengerut
Tapi kini ku lihat air matamu
Menetes mengalir dipipimu
Kau hadir dengan kebangganmu kepadaku
Sekejap kau telah menyatukan retak
Menyulam hati yang luluh lantak