Teori Interaksionisme Simbolik Menurut George Herbert Mead
6 Oktober 2022 17:16Diperbarui: 6 Oktober 2022 17:423131
Prinsip Dasar Teori Interaksionisme Simbolik
Berbeda dengan binatang, manusia dibekali kemampuan untuk berpikir. Dengan kemampuan berpikir ini, manusia pun dapat mengembangkan kemampuan serta pengetahuannya.
Kemampuan berpikir manusia terbentuk dari adanya interaksi sosial yang terjadi. Dengan demikian, ketika suatu individu sering berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain, maka kemampuan berpikirnya pun akan semakin meningkat dan berkembang.
Didalam interaksi sosial, manusia akan mempelajari berbagai simbol dan makna yang ada, yang akan memungkinkan mereka untuk dapat menggunakan kemampuan berpikirnya. Oleh karena itu, dalam berinteraksi sosial kita pasti akan melihat berbagai simbol dimasyarakat, yang kemudian kita pun akhirnya menggunakan kemampuan berpikir untuk menafsirkan makna dibalik simbol tersebut.
Manusia mampu mengubah arti dan simbol yang digunakan dalam tindakan serta iteraksi dengan berdasarkan penafsiran mereka sendiri atas situasi yang terjadi. Contohnya, seperti ketika didalam kelas beberapa murid sedang berkumpul dan memainkan sesuatu, namun kita merasa tidak nyaman dengan kegiatan tersebut, maka kita pun langsung pergi tidak ikut bermain. Nah, ketika hal tersebut terjadi pasti teman-teman yang lain mulai bertanya-tanya mengapa kita pergi tergantung dengan penafsiran mereka sendiri.
Adanya simbol dan makna juga memungkinkan manusia untuk melanjutkan tindakan khusus dan berinteraksi. Sebagai contoh, suatu individu sering kali menyalakan lagu dengan menggunakan pengeras suara dan terdengar sampai ke tetangga sekitar.Â
Kemudian, suatu ketika ada tetangga yang mengadakan pengajian untuk anaknya. Ketika individu melihat hal tersebut, dia pun tidak akan menyalakan lagu dengan pengeras suara lagi seperti biasanya karena merasa tindakannya tidak sopan.
Manusia mampu membuat kebijakan modifikasi dan perubahan, karena kemampuan berinteraksi dengan diri sendiri, menimbulkan peluang tindakan, pilihan atas tindakan. Simbol bisa dimodifikasi oleh individu tergantung dengan kemampuannya berinteraksi dengan diri sendiri. Contohnya ketika sedang berkendara, suatu individu melihat papan bertanda dilarang parkir. Namun, individu tersebut sudah tidak bisa menahan untuk tidak ke toilet, maka ketika tidak melihat polisi dia pun langsung berhenti dan parkir di tempat tersebut karena dia merasa tindakan ini tidak akan lama dan situasinya sudah darurat.
Pola tindakan dan interaksi yang saling berkaitan akan membentuk kelompok dan masyarakat. Dalam konteks ini, tindakan yang dilakukan oleh suatu individu jika terjadi secara terus-menerus maka akan menjadi tindakan kolektif.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.