Membicarakan ekonomi, bagi sebagian masyarakat Indonesia terasa tak semasiff
 ketika membicarakan politik. Ekonomi, terutama sektor keuangan memang manjadi hal vital kehidupan seseorang bahkan dalam konteks suatu bangsa dan negara. Ironisnya, masyarakat belum banyak yang berkeinginan menggali informasi lebih dalam mengenai keuangan bahkan untuk kebutuhan personalnya sendiri. Menurut survei tentang literasi dan iklusi keuangan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2016 menunjukkan bahwa terdapat 67,8 persen masyarakat yang menggunakan produk dan layanan keuangan, namun hanya 29,7 persen masyarakat yang memiliki pemahanan yang baik dan benar tentang pengelolaan keuangan (
well literate). Sebelumnya, di tahun 2013-2014, MasterCard merilis riset mengenai kemampuan
well literate di Asia Pasifik. Indonesia masih berada di bawah Malaysia, Singapura Vietnam, Filipina bahkan Myanmar.
KEMBALI KE ARTIKEL