Dia terbelenggu dalam sebuah kisah
Begitu buruknya genggaman yang membelenggu
Hingga ia ingin diselamatkan
Namun nyatanya tak pernah ada yang peduli tentangnya
Mereka hanya ingin tersenyum dengan kebanggaan kemenangan tentang dunia yang sudah dalam genggaman
Namun tak pernah peduli kepada sosok sang penulis malam
Setiap malam ia habiskan kisahnya dalam sebuah buku usang dan berharap ada sosok yang bisa membaca catatan menyedihkan itu
Pada kenyataannya tak pernah ada
Begitu ingin dia lepaskan belenggu-belenggu itu
Menunggu seseorang dibawah cahaya rembulan dengan harapan bahwa semua itu benar-benar nyata
Hingga suatu malam ia menulis kalimat-kalimat menakutkan
Penulis malam mulai membuka buku usangnya
Mengambil pena tua dalam sebuah lemari kaca yang penuh debu
Ia mulai menggerakan jarinya sambil meneteskan air mata memulai bait pertama dengan begitu menyedihkan
Kalian yang sedang tersenyum bahagia
Tidakkah kalian tahu, ada begitu banyak penderitaan disini
Aku memang bahagia ketika bunga itu mekar dengan sendirinya, namun tidak lagi
Bunga-bunga itu telah temukan lebah baru
Tahukah kalian, bunga yang indah itu bahkan memohon dengan berlutut agar lebah-lebah itu datang kepadanya
Bukankah semua itu terlihat menyedihkan
Benar, menyedihkan bagiku
Lalu mengapa aku bertahan diantara bunga-bunga menjijikan itu?
Karena kalian
Aku memaksakan penaku
Aku membuka setiap lembaran buku usang yang kalian tempatkan pada setiap hari
Meskipun aku tahu, kalian tak pernah membacanya
Sungguh menyedihkan
Sudah lama ingin kuakhiri
Tapi apakah pernah sekalipun kalian bertanya
Apakah aku bahagia?
Tidak sekalipun kalimat seperti itu terucap
Aku menunggunya begitu lama
Hingga hari ini, aku tak ingin menunggu lagi
Dunia yang begitu kalian impikan
Tak kuinginkan lagi
Tak ingin kupedulikan lagi
Kepada siapapun,
Selamatkan aku
Katakan kepada mereka, aku ingin baik-baik saja
Dia yang mereka sebut bunga
Tak sekalipun peduli tentang aku
Bahkan jika dia punya cinta
Semua itu akan sirna dengan sendirinya
Sungguh tulisan yang menyayat hati
Duhai penulis malam
Jika kau percaya tulisanmu
Maka percayalah, akan ada satu bunga yang akan tumbuh mekar disampingmu
Bunga itu tidak akan pernah mati
Sekalipun kau tak pernah menyiraminya
Namun, tetap menulislah
Hingga senja memberi tahu bahwa bunga itu telah temukan tulisanmu
Duhai penulis malam
Gorontalo, 06 Juli 2020
Devi Meicylia UKarim