Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik Pilihan

Peluang Partai Demokrat Memimpin Poros Tengah

21 April 2014   18:08 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:23 184 0
Peluang dari Partai Demokrat dalam membentuk koalisi sendiri itu sangat besar. Perolehan suara yang didapatkan Partai Demokrat tidak sedikit dan sosok-sosok hasil konvensi adalah faktor yang membuat Partai Demokrat bisa membentuk poros tengah. Bahkan menurut pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, Partai Demokrat mempunyai ahli strategi yaitu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang tidak dipunyai partai lain.

Meskipun Partai Demokrat berada di posisi keempat hasil hitung cepat, Partai Demokrat tetap merupakan partai politik yang luar biasa di bawah koordinasi ketua umumnya. Pada saat ini, partai lain sibuk membentuk koalisi akan tetapi Partai Demokrat terlihat tenang. Hanya saja banyak isu-isu yang menyebut Partai Demokrat akan berkoalisi ke partai ini atau itu. Selain itu juga, tak banyak komentar dari SBY maupun kader partai soal hasil pemilihan legislatif (pileg).

Ini adalah bagian dari strategi yang diterapkan. Munculnya kabar tiba-tiba soal rencana Partai Demokrat membentuk koalisi baru, lepas dari tiga besar pemenang versi hitung cepat adalah contohnya. Dengan isu ini tentu membuat banyak partai lain kelabakan. Bisa kita bayangkan apabila Partai Demokrat bisa menarik mitra koalisi yang sudah merapat sejak 2009 lalu yakni PKS, PPP, PAN, PPP bahkan PBB. Tentu saja Partai Golkar dan Partai Gerindra akan terancam tidak akan mendapatkan kawan koalisi atau kekurangan persyaratan untuk mengajukan capresnya. Sementara PDI telah cukup berkoalisi dengan Nasdem.

Partai Demokrat memang belum punya capres akan tetapi Partai Demokrat punya stok melimpah dari hasil konvensi. Perolehan hampir 10 persen suara juga bakal jadi penentu. Apalagi Partai Demokrat mempunya sosok SBY yang tidak dipunyai partai lain.

Jangan lupakan kita akan efek SBY, dimana perolehan suara Partai Demokrat melebihi hasil survey selama ini, yang semula diprediksi Partai Demokrat hanya akan meraih 4 persen suara namun ternyata bisa mencapai 10 persen. Oleh karena itu bisa kita bayangkan apabila kekuatan yang diperoleh apabila Partai Demokrat berkoalisi dengan partai yang berkoalisi sejak tahun 2009 yang lalu, maka dapat dipastikan partai lain tentu akan terancam.

Jakarta, 21 April 2014

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun