Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

Museum Angkut: Keliling Dunia dalam 1 hari

31 Mei 2015   08:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:26 679 2


Hari ini saya melakukan perjalanan bisnis. Mengantarkan mahar 3D pesanan customer. Niat awalnya mau mengantarkan pesanan dengan menggunakan kereta, namun salah seorang teman baik menawarkan mobil kantornya untuk digunakan sebagai sarana transportasi.

Saya tentu saja tidak dapat menolaknya karena saya pikir, tentu mengantarkan barang lebih aman dengan menggunakan mobil daripada menggunakan kereta. Maka jadilah ongkir yang diberikan oleh pemesan, saya berikan sebagai tambahan bensin kepada teman saya tersebut.

Kembali ke cerita saya hari ini. Teman saya menawari tumpangan mobil bukan tanpa alasan. Kami memang telah berencana tidak hanya mengantarkan mahar namun juga mengunjungi Museum Angkut yang ada di kota Batu Malang. Seperti biasanya saya yang dijuluki old fashion atau ketinggalan informasi, baru tahu tentang keberadaan Museum Angkut ini. Padahal sebenarnya sudah lama "happening" sebagai salah satu alternatif destinasi baru untuk liburan di kota Batu.

Museum Angkut ini mulai banyak diperbincangkan saat Anang dan Ashanty membuat video klip mereka disana. Dan karena mereka artis, maka ketika mereka woro2 di televisi, orang2mulai mencari, seperti apa sih sebenarnya museum angkot itu? Untuk saya sendiri, ternyata saya baru bisa mengunjunginya 1 tahun lebih semenjak museum ini berdiri.

Terletak di daerah Batu, berdampingan dengan Jatim Park 1 dan Klub Bunga, Museum ini didirikan oleh Jawa Timur Park Group pada tanggal 9 Maret 2014. Pendiri Museum ini berkeinginan untuk menjadi salah satu penyumbang pengetahuan perkembangan alat angkut terlengkap dan terbesar di Asia. Berdiri pada lahan seluas sekitar 3,8 hektar, museum ini berisi tentang perkembangan berbagai macam alat angkut dari seluruh penjuru dunia mulai dari yang tradisional hingga modern, yang tidak bermesin hingga yang bermesin

Awalnya saya berniat untuk berangkat pagi2sekali dari Surabaya. Namun ternyata saya harus mengantarkan pesanan mahar mendadak untuk seorang customer yang ada di kenjeran. Belum lagi kemacetan menjelang long weekend (ada tanggal merah di hari Selasa) yang terjadi mulai ruas flyover lawang hingga Malang kota dan agak tersesat mencari alamat Mba Yayuk yang memesan mahar, maka saya baru bisa sampai ke Museum Angkut jam 12.00 siang. Tak dinyana justru pada jam 12.00 siang itulah Museum baru buka.

Karena saya datang pada saat weekend, maka tiket yang dikenakan sebesar Rp. 80.000 beserta tiket terusan De'Topeng sebesar Rp. 10.000. Awalnya saat memasuki ruangan seperti seperti sebuah hanggar, yang berisi aneka macam kendaraan dari masa lampau seperti dokar,mobil tua dll, saya sempat merasa agak kecewa. Saya pikir, untuk apa saya membayar tiket yang cukup mahal hanya untuk melihat koleksi yang bahkan tidak menarik minat saya sekalipun. Saya pikir ruangan museum hanya sebatas pada hanggar itu yang dibagi menjadi dua lantai.

Ternyata saya keliru. Semakin saya menelusuri, semakin saya terpesona. Saya mengalami antiklimaks berkali-kali. Saya pikir telah sampai kepada pintu keluar, ternyata saya malah semakin dibawa masuk ke tempat2yang tak terduga. Saya perkirakan ada beberapa area yang dibangun dengan tema tertentu.

Tolong jangan salah kaprah. Semua memang tentang koleksi alat transportasi. Namun pihak museum mengemasnya dengan sedemikian rupa sehingga alat transportasi tersebut tampak hidup karena dibangun beserta sejarah yang menyertainya. Mereka membaginya dalam zona2seperti berikut :
1. Zona Ruang Utama
2. Zona Edukasi
3. Zona Pecinan
4. Zona Italia
5. Zona Gangster Town & Broadway Street
6. Zona Batavia
7. Zona Buckingham Palace
8. Taman Buckingham Palace
9. Zona Jerman
10. Zona Edukasi
11. Zona Perancis
12. Sudut Army
13. Titanic

Zona2itu dibangun sedemikian rupa melalui lorong2yang mau tidak mau harus dikelilingi pengunjung karena tidak ada pintu keluar ditengah2bangunan itu. Maka saran saya, siapkan stamina dan bekal yang cukup jika akan memasuki pintu masuk utama Museum Angkut. Karena sekali anda memasukinya, maka anda tidak bisa keluar hingga ke akhir tour.

Saya terkesima berkali2ketika mengunjungi zona2itu, karena mereka tampak hampir menyerupai aslinya. Kalian akan merasa keliling dunia dalam satu hari. Jadi buat kalian yang tidak punya cukup dana untuk keliling dunia, maka saran saya, cukup datang ke museum angkot ini, berfoto selfie atau rame2, tunjukkan pada teman2kamu, maka mereka tidak akan melihat bedanya, bahwa foto itu bukan berasal dari negara yang sebenarnya.

Contohnya saat saya memasuki zona buckingham palace, bangunan gedungnya sangat mirip aslinya. Bukan berarti saya pernah berkunjung kesana ya ;p, tapi paling tidak dari hasil saya membaca buku dan surfing di dunia maya cukup tahu bagaimana bentuk Buckingham Palace yang sesungguhnya.

Belum lagi saat saya mengunjungi zona broadway. Saya merasa seperti benar2ada di broadway di masa lampau. Ada poster2film Marlyn Monroe. Bahkan film2jadulnya pun diputar di bioskop2yang dibangun menyerupai aslinya. Hal ini terlihat dari bangku penonton yang masih dilengkapi meja seperti cafe dan tidak hanya tempat duduk seperti sekarang.

Ketika sampai ke Zona Perancis pun, disana dibangun pula Menara Eiffel yang jika sang photografer cukup bagus mengambil angle sang obyek gambar, maka mereka akan tampak seperti berfoto di Menara Eiffel sungguhan. Begitu pula dengan zona2yang lain.

Untuk pengunjungnya jangan ditanya. Sebagai besar dari mereka berpakaian all out dan bersenjatakan tongsis di tangan. Tua, Muda, Pasangan, Keluarga, Teman, Sahabat, Instansi, semua berkumpul menjadi satu. Tidak perlu merasa khawatir akan merasa sendirian, karena hanya dengan mengamati tingkah laku mereka, kamu akan mendapatkan banyak ide.

Kalo kamu penyuka mode fashion, maka kamu akan dapat referensi baju2yang bagus untuk dijadikan alternatif kamu membeli pakaian. Kalau kamu seorang seniman, ada banyak ekspresi yang bisa kamu patri dalam pahatan kayu atau kanvas juga bingkai foto. Tapi kalo kamu seseorang yang menginginkan ketenangan, saya menyarankan sebaiknya datang pada saat weekdays dan bukan weekend. Karena kamu akan bebas berfoto tanpa harus terganggu dengan banyaknya pengunjung lain yang berlalu lalang.

Tidak hanya sampai disitu. Sekeluarnya kamu dari Museum Angkot, kamu akan disambut dengan semacam pasar kecil yang menyediakan souvenir juga kedai2makan yang ditata sedemikian rupa sehingga akan membuatmu nyaman untuk bersantap siang atau malam. Makanan yang dijual juga dari berbagai daerah di Indonesia dengan harga yang terjangkau, Ada Soto Betawi, Nasi Madura, Nasi Liwet Solo, Nasi Gudeg Jogja hingga ada jajanan tradisional seperti tiwul, klepon, dll.

Mengusung konsep Nusantara, kedai2dibangun dengan diberi nama gugusan pulau2yang ada di Indonesia seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua. Pulau2itu juga dipisah dengan sungai buatan yang diatasnya disediakan perahu2gratis untuk dinaiki. Ada pasar apung pula didalamnya.

Setelah melewati gugusan pulau itu kamu akan sampai pada Museum Topeng. Lokasinya tidak sebesar Museum Angkot, namun koleksinya tidak kalah menarik. Berisi aneka corak kain batik dan aneka ekspresi topeng dari seluruh wilayah Indonesia. Bonus di tengah ruangan terdapat Orkes Keroncong dari bapak2yang sudah sepuh memainkan alat musik dan bernyanyi dengan suara yang mendayu2. Jika kamu mendengarkannya, saya jamin kalian akan terbuai.

Pihak pengelola museum menyediakan fasilitas yang cukup lengkap. Mereka ingin mengakomodir hampir sebagian besar pengunjungnya yang tidak berbatas usia. Dari Muda hingga tua. Bagi anak muda atau anak2yang tidak menyukai masakan tradisional, disana disediakan CFC (California Fried Chicken). Tempat sampah juga disediakan diberbagai sudut wilayah. Petugas ada di sebagian besar area. Bahkan fasilitas seperti Musholla dan Toilet pun cukup nyaman dan terjaga kebersihannya.

Semoga semua hal positif yang saya sebutkan tadi tidak hanya karena mereka tergolong wahana yang masih baru, namun semoga mereka bisa mempertahankan untuk waktu yang lama. Overall, saya cukup puas mengunjungi tempat ini. Meski ada satu yang kurang. Tidak lengkap rasanya jika kita berkunjung kesini jika tidak bersama seseorang yang spesial ;p

Buat kalian yang akan menikah, Museum Angkut juga menyediakan fasilitas untuk foto prewedd juga lho. Biaya yang dibandrol untuk Paket Pre Wedding di Museum Angkut+ Movie Star Studio seharga Rp. 2.500.000,- Fasilitas yang akan kamu dapatkan antara lain :

1. Free masuk untuk 5 (lima) orang,apabila lebih dari 5 orang maka akan dikenakan biaya senilai harga tiket yang berlaku.
2. Dapat memilih 5 jenis angkutan (mobil/motor) yang akan dijadikan objek photo, diperbolehkan membuka line pembatas/pengaman mobil dan photo di dalam mobil/duduk di dalam mobil/motor).
3. Lama pemotretan adalah 5 jam, dapat melakukan pemotretan pada pagi hari (pukul 08.00 – 13.00 wib).
4. Boleh membawa 2 (dua) jenis kamera photo, apabila lebih dari dua kamera maka akan dikenakan biaya per kamera sesuai dengan harga yang berlaku.
5. Pengambilan photo all area.
6. Tidak berlaku weekend/ holiday.
7. Reservasi paling lambat satu minggu sebelum pemotretan.

Bagaimana dengan kalian? berminat untuk berkunjung kesana juga? ;)

Informasi seputar Museum Angkut yang perlu anda ketahui
(jika belum pernah berkunjung kesana)
Jam Buka 12.00 - 20.00
Tiket Weekdays (Senin-Kamis) Rp. 60.000
Tiket Weekend (Jumat-Minggu) Rp. 80.000
Tiket De'Topeng (All Day) Rp. 30.000
Tiket Terusan (Museum Angkut+Museum Topeng) :
Tiket Weekend/Weekdays + Rp. 10.000
Charge Kamera selain HP Rp. 30.000

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun