Speechless. Itu yang saya rasakan setelah selesai menonton film ini. Film ini bener2gila. Segala perasaan saya campur aduk di dalamnya. Perasaan kaget, tidak percaya, dan pertanyaan yang menggayut di kepala saya dari awal sampai akhir film ini, "kok ada ya manusia yang seperti dia?"
Saya peringatkan, film ini adalah film erotis ala amerika. Saya tidak tahu apakah film ini boleh beredar di bioskop Indonesia karena contentnya yang sangat vulgar. Saya memperolehnya dari mendownload di situs yang menyediakan film2.
Film ini tergolong baru karena rilis di bulan Februari 2015. Dikeluarkan dalam rangka memperingati hari Valentine di Amerika Serikat. Para sineas film Amerika mungkin sudah bosan mengeluarkan film bergenre percintaan yang ceria, cheerfull, happyly ever after. Untuk valentine tahun ini, Hollywood mengeluarkan kisah cinta yang begitu kelam, kelabu, namun penuh gairah dan hasrat didalamnya.
Fifty Shades of Grey diadaptasi dari novel dengan judul yang sama. Novel karya E.L James ini masuk dalam jajaran best seller di Amerika. Berupa trilogy yang karena kesuksesan buku ini, banyak yang memperebutkannya untuk dijadikan film. Upaya untuk mengakomodir para penonton yang malas membaca bukunya dan tinggal duduk menikmati hasil karya sinematografinya.