Sudah seminggu saya melepas kamu. dan ini kali pertamanya saya mengalah dalam hal yang orang bilang “Cinta”. Memaksa diri saya menelan duri demi kebahagiaan kamu. Mamaksa saya membiarkan hal bernama Cinta itu merobek hati saya yang begitu setia, dengan mudahnya hingga berdarah-darah. Ya, mudah sekali seperti merobek sehelai kertas. Dan saya tidak pernah menyesal karena sudah mencintai kamu sedalam ini. Saya tidak pernah menyesal karena saya harus berkorban sebanyak ini. Yang saya sesalkan hanya: kenapa tidak dari dulu saya melepas kamu, kenapa saya begitu bodoh karena terus memperjuangkan kamu.