Mari sini, duduk dekatku—ada secangkir kopi yang masih mengepul disini. Bukankah harumnya begitu menggoda? Aku melihat itu dari binarmu. Hanya ada secangkir. Tapi aku tak akan keberatan untuk membaginya denganmu. Sembari membiarkan lekat kopi dari kebun seorang nenek tua di Svarnadvipa, maka akan aku ceritakan tentang banyak hal. Mungkin ini kisahku. Juga kisahmu. Dan kita menamainya kehidupan.