Pola Tidur Begadang Mahasiswa: Mengorbankan Kesehatan dan Masa Depan

Begadang merupakan salah satu kebiasaan yang melekat dan kerap dilakukan oleh mahasiswa dari generasi dulu hingga sekarang. Kegiatan begadang hingga larut malam ini dilakukan oleh mahasiswa sebab adanya berbagai faktor yang memengaruhi seperti mengerjakan tugas yang menumpuk dengan deadline yang mepet, belajar ujian, rapat organisasi, hingga hanya sekedar menongkrong bersama teman-teman. 

Sebenarnya kegiatan begadang ini bukan menjadi suatu masalah yang besar apabila hanya di waktu tertentu saja dan tidak menjadi rutinitas sehari-hari.  Akan tetapi, begadang dapat berdampak buruk apabila sudah menjadi kebiasaan. Begadang merupakan masalah yang perlu diperhatikan oleh seluruh kalangan, khususnya disini oleh para mahasiswa karena berkaitan dengan kesehatan serta produktivitas mahasiswa kedepannya. Tidur yang kurang cukup akibat begadang justru dapat menurunkan produktivitas serta kinerja belajar pada mahasiswa sendiri. 

Mengapa hal ini dapat terjadi? Bila dikaitkan dengan kesehatan, sederhananya pada malam hari pada saat seseorang sedang tertidur, sel-sel tubuh yang rusak dan mati akan beregenerasi, kemudian terbentuk sel-sel tubuh yang baru untuk menggantikan sel yang telah rusak. Proses regenerasi alami sel tubuh ini hanya terjadi saat tubuh beristirahat saat malam hari yakni saat tertidur. 

Bagaimana saat tidur di siang hari misalnya? Saat tidur di siang hari tubuh tidak dapat melakukan proses regenerasi tubuh karena pada siang hari otak hanya beristirahat, bukan menggantikan sel-sel yang rusak dan mati dengan sel-sel yang baru. Dampak signifikannya apabila seseorang tidak memiliki waktu tidur cukup di malam hari, sel-sel tubuh yang rusak dan mati tersebut akan menumpuk dan menjadi sel racun menyebabkan berbagai penyakit, salah satunya dapat memicu munculnya penyakit kanker (dr. Tirta, 2023).

Tentunya pola tidur begadang ini memiliki dampak lain terhadap produktivitas belajar mahasiswa. Pertama, konsentrasi belajar menjadi menurun. Kurang tidur menyebabkan penurunan konsentrasi dan fokus otak saat menyerap ilmu dan mengaplikasikannya. Ini menyebabkan mahasiswa menjadi kesulitan memahami dan mengikuti materi yang sedang dipelajari. Kedua, berkurangnya daya tahan mental. Ketika seseorang memiliki waktu tidur yang kurang, daya tahan mentalnya cenderung rendah sehingga menyebabkan mahasiswa rentan mengalami stres dan kelelahan yang pada akhirnya berdampak pada ketidakoptimalan mereka dalam belajar.  

Lalu, bagaimana cara yang efektif untuk setidaknya mengurangi kebiasaan begadang, terutama bagi mahasiswa dengan kesibukkan yang mau tidak mau mengharuskan mereka sering untuk begadang?

Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan untuk menghindari begadang:

1. Usahakan tidur dan bangun lebih awal

Dibanding harus tidur diatas jam 12 malam, lebih baik untuk menerapkan tidur lebih awal, misalnya mengatur waktu maksimal terjaga sampai jam 9 atau jam 10 malam. Jika memang ada yang harus dilakukan, bangun lebih awal sekitar jam 3 -4 pagi akan lebih baik daripada membiarkan tubuh kita begadang hingga pagi. Tubuh akan terasa lebih fit apabila bangun pagi dan otak akan dapat bekerja lebih optimal.

2. Mengurangi penggunaan gawai sebelum tidur

Penggunaan gawai bisa jadi salah satu penyebab seseorang tidak segera beristirahat dan tidur sebab fokusnya menjadi teralihkan untuk bermain gawai dibanding istirahat. Untuk itu, disarankan agar menghindari penggunaan gawai minimal satu jam sebelum tidur sehingga tubuh menjadi lebih rileks dan dapat istirahat dengan sepenuhnya.

3. Menyicil tugas atau belajar dari jauh hari sebelumnya

Seringkali begadang ini dilakukan karena tugas atau waktu ujian yang sudah terlalu mepet. Untuk itu, perlunya mempersiapkan tugas atau belajar dari hari-hari sebelumnya sehingga beban pada hari sebelum pengumpulan tugas atau ujian tidak terlalu berat dan tidak menyebabkan seseorang harus begadang untuk menyelesaikannya.

4. Menghindari konsumsi kopi pada malam hari

Menghindari konsumsi kopi pada malam hari sebab kopi mengandung kafein, yang merupakan stimulan yang dapat mengganggu tidur dan menyebabkan seseorang sulit tidur atau bahkan begadang. Untuk itu, disarankan untuk tidak mengonsumsi kopi enam jam sebelum waktu tidur agar tidak terjaga.

Begadang sebetulnya bukan larangan besar, asalkan tidak sering dilakukan dan tidak menjadikannya sebagai kebiasaan. Jadi, gunakan jatah begadang untuk hal yang bermanfaat, misalnya belajar, mengerjakan tugas yang tidak bisa tertunda dan pekerjaan penting lainnya. Usahakan selalu tidur cukup setiap harinya agar tubuh dapat istirahat sehingga belajar dan bekerja dapat berjalan lebih efektif.