Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Karena Satu, Aku Lelaki

17 Juli 2013   11:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:25 266 0
Aku menatap wajah damainya yang tengah terlelap.

Terlelap begitu dalamnya dengan satu senyuman miliknya yang masih setia menjalari wajahnya.

Aku bahagia membuatnya sadar

Aku senang membuatnya percaya

Bahwa seluruh bagian tubuhku yang kumiliki sekarang memang tercipta hanya untukmu

Kedua mataku

Yang diciptakan untuk melihat semua keindahan yang melekat pada dirimu

Hidungku

Yang tercipta untuk menjejaki aroma wangi yang menguak dalam tubuhmu

Yang tercipta untuk bernafas dan tetap melindungimu

Tangan dan lenganku yang besar

Yang tercipta untuk menggenggam erat tanganmu disaat dia takut, disaat kau terjatuh

Disaat kau butuh genggaman yang cukup kuat untuk percaya bahwa kau tak akan terjatuh lagi karena aku berada disisimu

Disaat kau membutuhkan sebuah pelukan hangat untuk meredam kegundahan yang terbersit di hatimu

Kakiku yang begitu panjang

Yang selalu membuatmu  merasa aman karena kedua kakiku-lah yang akan menendang semua yang hendak melukaimu, menyakitimu

Dadaku yang begitu bidang

Karena aku ingin dia tahu, bahwa dada inilah tempat ternyaman miliknya untuk bersandar

Di saat dia membutuhkan sandaran terbaik dalam hidupnya

Mulutku

Yang akan menikmati semua masakan yang dia buat dengan sepenuh hatinya

Yang akan menggumamkan kata-kata penenang kala dia gundah

Yang akan mengucapkan beribu-ribu kata manis dan pujian yang sengaja  kubuat

Hanya untuknya

Bibir

Yang akan tersungging penuh senyum bahagia tatkala aku melihatnya tertawa

Yang akan membalas cumbuan penuh cintanya padaku

Tuhan menciptakan segala hal ini untukku

Dan dia meminta ikrarku

'Dapatkah kau pastikan bahwa kau hanya akan menggunakan semua kebaikan kaki dan tanganmu untuk menjaga putri tercantikku?'

Dan aku menjawab-Nya

'Ya. Aku pastikan itu.'

'Sanggupkah kau meyakini satu hatimu hanya untuk mencintai putriku dan tak melirik putri lainku?'

'Ya.  Aku sanggup'

'Maukah kau menjaga anak tercantikku untuk kau lindungi seumur hidupmu?'

'Ya. Aku mau. Karena aku sangat mencintainya.'

**

Kita berdua sama-sama tersenyum tatkala berdiri dengan keyakinan yang penuh akan diri kita satu sama lain di depan altar ini.

Kulihat Tuhan yang tersenyum di atas sana melihat pernikahan kami.

Dan seakan-akan aku mendengarnya berbisik saat itu..

'Kutitipkan ciptaan terbaikku padamu. Kupegang semua ikrarmu ditanganku. Jaga dia melebihi kau menjaga nyawamu.'

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun