Menyikapi perihal yang naif akan sebuah pertanyaan ataupun pernyataan yang muncul dari khalayak ramai menjadi tanggungan setiap detiknya. Perputaran waktu seolah tidak mengenal bisikan kondisi yang sudah terlelap, moral menjadi taruhan.
Dengan kerancuan akan segala hal tersebut banyak sekali kesimpulan akan kehidupan seseorang, memang ketidaktahuan menjadi bibit akan penyebaran sebuah moralitas.
Bersosialisasi yang amat kompleks menjadi rumit ketika banyak bibir yang terlibat dengan kekosongan yang ada pada nalurinya. Jalur belakang menjadi jalur emas untuk terjadinya sebuah pertukaran kalimat yang didapat.