Dalam al-Quran terdapat ayat yang berbunyi, "Istri adalah pakaianmu, dan engkau adalah pakaian mereka" (QS. 2: 188) ayat ini sering kali disalahartikan, tetapi menurut saya, sejalan juga dengan padangan Sachiko Murata dalam bukunya The Tao of Islam, bahwa ayat ini tepat sekali dianggap sebagai hubungan gender yang ideal. Dalam pemikiran religius kuno, pakaian diibaratkan sebagai "keakuan yang lain" (alter-ego). Cak Nun mengartikan pakaian sebagai martabat. Hal ini karena paka
ian dapat berfungsi sebagai pengganti seseorang, dan dengan pakaian baru seseorang seolah mendapatkan kepribadian baru.
KEMBALI KE ARTIKEL