Dialog tersebut kalau tak salah ingat saya pernah baca dalam maha karya dari
Albert Camus, yang berjudul
‘Sampar.’ Namanya juga manusia, filsafat hidupnya pasti tak jauh dari mencari kebahagiaan. Itulah mengapa kata-kata diatas begitu melekat dipikiran. Sangking melekatnya, saat menginjakkan kaki lagi di kota Malang, Jawa Timur, gairah untuk menjelajah seketika mendominasi yang hanya mengisahkan dua pertanyaan
‘kapan dan kemana.’
KEMBALI KE ARTIKEL