Mohon tunggu...
KOMENTAR
Nature Artikel Utama

World Water Day 2011 in Bunderan HI

22 Maret 2011   17:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:33 263 19
Momentum hari air sedunia yang jatuh pada tanggal 22 maret 2011, sudah selayaknya menjadi renungan setiap manusia.Bayangkan saja data Bank Dunia tahun 2008 menunjukkan, sebanyak 50.000 anak Indonesia meninggal dunia karena masalah sanitasi air dalam setahun. Belum lagi masalah kekeringan akibat privatisasi yang menjamur hampir keseluruh pelosok negeri. Perlu diketahui pula, bahwa ada indikasi sektor sumber daya air khususnya air bersih dan sanitasi bukanlah prioritas dalam kebijakan pembangunan di Indonesia.

Berangkat dari itu pada kesempatan ini, puluhan masyarakat yang tergabung dalam LSM seperti WALHI( Wahana Lingkungan Hidup Indonesia), Sahabat WALHI Jakarta, KruHa (Koalisi Rakyat untuk Hak atas Air) beserta Mahasiswa dari berbagai universitas yang ada di Jakarta. Menunjukkan rasa perdulinya dengan melakukakan aksi di bunderan Hotel Indonesia siang tadi.

Kenapa hari air diperingati lewat aksi? Cara ini diyakini sebagai salah satu cara untuk mengingatkan dengan menyuarakan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga ketersediaan air agar tetap terjaga.

Saat ini, rakyat miskin dipaksa berjungkir balik dan mengemis untuk mendapatkan air, padahal hak rakyat atas air merupakan tanggung jawab Negara.

Pernyataan tersebut disampaikan Tubagus Ahmad, Maneger Penggalangan Sumber Daya WALHI Jakarta, saat unjuk rasa peringatan Hari Air Sedunia di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (22/3/2011).

Melalui aksi ini secuil harapan muncul agar masyarakat dapat menolak segala bentuk bentuk privatisasi air secara berlebihan. Jika masyarakat tidak menanggapi dengan serius masalah ini, bisa jadi air akan semakin sulit didapat. Apakah masyarakat mau mebeli air terus-menerus untuk kebutuhan sehari-hari? Tentu tidak. Oleh karena itu marilah kita lantangkan suara “air untuk rakyat bukan untuk diprivatisasi.”

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun