Berangkat dari itu pada kesempatan ini, puluhan masyarakat yang tergabung dalam LSM seperti WALHI( Wahana Lingkungan Hidup Indonesia), Sahabat WALHI Jakarta, KruHa (Koalisi Rakyat untuk Hak atas Air) beserta Mahasiswa dari berbagai universitas yang ada di Jakarta. Menunjukkan rasa perdulinya dengan melakukakan aksi di bunderan Hotel Indonesia siang tadi.
Kenapa hari air diperingati lewat aksi? Cara ini diyakini sebagai salah satu cara untuk mengingatkan dengan menyuarakan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga ketersediaan air agar tetap terjaga.
Saat ini, rakyat miskin dipaksa berjungkir balik dan mengemis untuk mendapatkan air, padahal hak rakyat atas air merupakan tanggung jawab Negara.
Pernyataan tersebut disampaikan Tubagus Ahmad, Maneger Penggalangan Sumber Daya WALHI Jakarta, saat unjuk rasa peringatan Hari Air Sedunia di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (22/3/2011).
Melalui aksi ini secuil harapan muncul agar masyarakat dapat menolak segala bentuk bentuk privatisasi air secara berlebihan. Jika masyarakat tidak menanggapi dengan serius masalah ini, bisa jadi air akan semakin sulit didapat. Apakah masyarakat mau mebeli air terus-menerus untuk kebutuhan sehari-hari? Tentu tidak. Oleh karena itu marilah kita lantangkan suara “air untuk rakyat bukan untuk diprivatisasi.”