Sekali bergejolak otak yang mendidih berkali-kali
Tertempuh sebuah puisi yang datangnya murni dari hati
Sebagian hanya bisa tertulis di note gajet karena privacy
Kan datang saatnya tersampaikan bila tiba waktunya nanti
Sabar memang nggak enak
Tapi yang nggak enak jadi obat bagi kita yang butuh lebih mengenal Dia Yang tak pernah terlelap memejamkan CCTVNya
So, teruslah berjuang sampai titik darah penghabisan
Hingga tak ada lagi yang perlu dipertahankan
Indah kan selalu ada pada waktunya
Ketika kita mampu mengendalikan segala bentuk keadaan dalam meraih ridho-Nya