menikmati pendidikan, dibandingkan dengan zaman dulu ketika awal-awal kemerdekaan jumlah orang yang
tahu baca dan tulis masih sangat sedikit, bahkan bisa dihitung dengan jari. bahkan pada masa itu orang-orang
yang duduk pada level pemerintahan pun strata pendidikannya juga rendah, yang sarjana pun pada tahun 50-an didaerah-daerah sangat sedikit....
sekarang jumlah sarjana sudah tak bisa dihitung dengan jari lagi...bagai jamur di musim hujan,
ada yang aneh.... banyak sarjana tapi sarjana nganggur. apa yang salah ya???
ketika di tanya, kenapa nggak kerja, jawabnya lowongan kerja nggak ada. atau masih tunggu pembukaan tes
pegawai negeri sipil. wah, kalau begini bagaimana bisa maju?? mengapa kita masih menunggu, padahal kalau kreatif saja, banyak hal disekitar kita yang belum atau bisa diolah untuk dijadikan sesuatu yang dapat
menjadi pekerjaan kita yang tentu menghasilkan, apa sistem pendidikan kita yang salah?? dalam menciptakan
manusia-manusia ini, kurang dipahami juga. atau budaya gengsi masih kuat dalam masyarakat kita?? malu untuk
kerjakan hal-hal yang kebanyakan orang bilang, nggak selevel sama statusnya yang sarjana.
ya.. akhirnya stres karena nggak ada kerja, sampai kiamat pun jika hanya diam saja mau di bawa kemana negeri ini.. akhirnya banyak intelektual muda yang jatuh kedalam perbuatan-perbuatan yang tidak terpuji. sia-sia kan
perjuangan kita selama di bangku kuliah??? doa orang tua kita jadi angin lalu saja, hanya terkenang ketika kita sudah dibalik terali atau menghadapi maut..
harapan saya, kita bisa sedikit merubah keadaan ini, caranya?? rubah pola pikir kita yang selau bergantung pada apa yang suda ada, atau menunggu apa yang akan di beri orang, ciptakan lapangan kerja sendiri..
berkat tidak jatuh begitu saja dari langit, bukan juga karena doa seharian yang nggak habis-habisnya.
manfaatkan segala potensi kita, manfaatkan segala sumber atau peluang yang ada di sekitar asalkan jangan sampai merusak atau merugikan orang lain, biar jangan jadi sarjana pengangguran, malu kan sama tetangga???hehehe...