Ya, aku rindu. Pada kesunyian kota dan ritmenya yang lamban. Pada roda-roda sepeda yang berputar, mengantar si empunya menuntut ilmu, ataupun mengais rupiah. Pada senyum tukang becak yang dengan semangat mengayuh walau harus bermandi peluh.
Aku rindu. Pada ringkik kuda di sepanjang Malioboro. Pada para seniman tato yang asyik menoreh tinta di atas kulit para wisatawan. Pada seniman lukis yang melukis wajah di atas kertas. Pada seniman musik yang memainkan musik di sepanjang Malioboro. Pada seniman tari yang asyik meliukkan pinggul.
Hai, kampung halaman. Kuharap, kau tetap menjadi rumah, menjadi tujuan untuk pulang. Kuharap kau tetap membuat betah walau sekadar singgah. Kuharap kau masih berhati nyaman, bukan berhenti nyaman.
Jogja, 30 April 2023