Setiap malam natal seperti cemeti yang mencambuk, dan merobek hati Dinda. Â Airmatanya jatuh memandangi wajah sukacita mereka yang datang untuk beribadah. Kakinya terasa begitu berat untuk melangkah ke sana. Â Padahal gereja itu adalah rumahNya.
KEMBALI KE ARTIKEL