Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Beda Gaya Belajar, Beda Pula Penangananya

13 Oktober 2020   00:22 Diperbarui: 13 Oktober 2020   00:24 103 5
"Mengapa si kecil susah menyerap pelajaran?"

Bunda dan ayah berpikir begitu? Sebenarnya apa yang membuat si kecil  sulit menyerap pelajaran? Padahal metode yang terapkan sangat menyenangkan dan bahkan dianjurkan oleh berbagai kalangan.

Kita harus mengetahui terlebih dahulu apa penyebab anak susah menyerap pelajaran, bun. Apabila metode belajar sudah tepat mungkin ada yang salah dengan gaya belajarnya, untuk itu kenali terlebih dahulu bagaimana gaya belajar yang cocok.

Secara umum, gaya belajar dibagi menjadi 3 macam, yaitu visual, auditory, dan kinesthetic.

1. Visual
Visual adalah gaya belajar dengan melihat dan mengamati. Anak yang memiliki gaya belajar visual akan lebih mudah belajar dengan berbagai macam warna, tidak dengan satu warna yang terlihat monoton, ia juga lebih suka belajar dengan disertai gambar  dan bentuk.

 Anak yang memiliki gaya belajar visual, memiliki beberapa ciri-ciri, yaitu
lebih cepat mengingat dengan dengan hanya melihat,
lebih cepat mengingat dengan melihat daripada mendengar,
suka membaca,
mudah mengingat wajah daripada nama,
mudah menghafal tempat dan lokasi,
teliti terhadap detail tulisan,
lebih suka pemandangan daripada musik,
tidak mudah terganggu dengan keributan,
lebih suka memperagakan daripada menjelaskan,
lebih memperhatikan si pengajar baik secara penampilan atau gestur dalam menyampaikan materi,
gemar menggambar apapun yang ada di pikirannya,
dan berbicara dengan tempo yang agak cepat.

Apabila buah hati bunda dan ayah memiliki ciri-ciri dengan gaya belajar visual, bunda dan ayah bisa menerapkan beberapa cara pada si kecil, yakni
belajar melalui video,
siapkan alat tulis dengan berbagai macam warna untuk menulis catatan,
menyiapkan buku belajar yang disertai dengan ilustrasi atau gambar yang menarik,
bunda dan ayah harus menyampaikan materi dengan tulisan,
dan beberapa hal lainnya yang memudahkan si kecil menyerap ilmu dan yang menarik di mata si kecil.

2. Auditory
Auditory adalah tipe anak yang lebih paham bembelajaran dengan mengandalkan pendengaran. Artinya, anak tipe ini lebih paham suatu materi dengan mendengarkan penjelasan daripada hanya sekedar tulisan, berbeda dengan anak visual yang lebih paham hanya dengan tulisan.

Anak dengan tipe auditory memiliki beberapa ciri-ciri, yaitu
lebih mengingat apa yang didengar daripada yang dilihat,
senang dengan penjelasan, mudah mengingat nama seseorang,
mengerjakan tugas sambil mendengarkan lagu,
perhatian terhadap suara,
si kecil suka berdebat dan bercerita
si kecil memperhatikan bagaimana seseorang berbicara,
lancar dalam menjelaskan,
dan  membaca dengan agak keras hingga sampai ke indra pendengarannya,
Anak dengan tipe ini juga gemar berbicara pada dirinya sendiri.

Jika anak bunda dan ayah memiliki ciri-ciri seorang auditory, maka ada beberapa hal yang bisa menunjang aktivitas belajar si kecil. Misalnya,
ajak si kecil berdiskusi apabila si kecil tidak paham dengan suatu bacaan,
perdengarkan lagu yang ia suka saat belajar,
bunda dan ayah juga harus bisa menjelaskan akan suatu masalah.
Tidak hanya itu, bunda dan ayah juga bisa mengajari si kecil dengan penjelasan yang berirama dan bernada, hal itu akan membuat anak lebih senang tentunya.

3. Kinesthetic
Gaya belajar ini tidak cukup hanya dengan membaca dan mendengarkan, karena gaya belajar tipe ini lebih suka praktek secara langsung dibandingkan dengan mengamati. Anak dengan tipe ini juga tidak suka berlama-lama belajar di dalam kelas.

Anak dengan tipe gaya belajar kinesthetic memiliki karakteristik berikut:
si kecil berjalan sambil berpikir,
cenderung menggerakkan tubuh saat berbicara dan sulit diam,
jika sedang belajar, ia akan cenderung menggunakan isyarat,
tidak tahan duduk dengan waktu yang lama,
memperhatikan tingkah laku seseorang,
selalu berpindah-pindah tempat saat belajat,
belajar melalui sentuhan,
lebih cepat paham dengan praktek langsung,
mudah mengingat peristiwa yang terjadi daripada wajah dan nama,
pandai meniru mimik orang lain,
mengingat sesuatu lebih baik apabila sambil berjalan atau menggerakkan anggota tubuh,
menyukai permainan dan kegiatan fisik,
menghafal sesuatu dengan cara berjalan atau melihat langsung,
dan mengungkapkan ide dengan praktek.

Ada beberapa cara agar si kecil lebih mudah dalam belajar, yaitu:
memperbanyak istirahat untuk si kecil,
beri kebebasan pada beraktivitas sebelum belajar pada si kecil,
berikan imbalan untuk memotivasi si kecil dalam belajar,
jangan paksa si kecil belajar pada jam-jam istirahat atau berjam-jam,
sediakan objek sesungguhnya untuk konsep belajar yang baru,
dukung anak dalan aktivitas fisik atau olahraga,
ajak si kecil dalam kegiatan bersih-bersih,
jika bisa, sekolahkan anak pada sekolah yang menganut sistem active learning, sehingga kemampuannya akan berkembang secara optimal, dan
fokuskan si kecil kepada pemateri dengan tetap bergerak kecil.

Sebenarnya masih banyak sekali tentang gaya belajar, baik karakteristik maupun tips dalam belajar si kecil, bunda dan ayah juga bisa melakukan ide ide yang lainnya.

Setelah membaca penjelasan di atas, menurut bunda dan ayah, tipe gaya belajar seperti apakah si kecil? Apakah tipe gaya belajar visual? Auditory? Atau kinesthetic? Apapun gaya belajarnya, bunda dan ayah harus selaku mendukung si kecil dalam belajar.

Apabila bunda dan ayah masih sulit menentukan yang mana gaya belajar si kecil, bunda dan ayah dapat membawa si kecil ke suatu lembaga yang dapat mengenali gaya belajar si kecil. Kemungkinan nanti, si kecil akan menjalani beberapa tes, biasanya ada yang menerapkan sidik jari dan ada juga yang mengajukan bebagai pertanyaan-pertanyaan.

Sumber :

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun