Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan

Mengkhianati Perjuangan Pahlawan Cendrawasih

4 September 2014   03:28 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:41 430 3
[caption id="attachment_357040" align="aligncenter" width="484" caption="Bersatu Demi Papua Yang Lebih Baik - Sumber: Karya Pribadi Penulis"][/caption]

Setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia 1945, Putra putri Irian (saat ini dikenal dengan nama Papua) terpecah menjadi dua afiliasi, ada yang berafiliasi dengan Republik Indonesia dan ada yang berafiliasi dengan Belanda. Mereka yang berafiliasi dengan Belanda mendirikan banyak partai dibawah pimpinan Nicholas Yuwae. Pada saat itulah mereka membuat suatu simbol yaitu Bendera Papua, Silas Papare adalah salah satu putra terbaik Irian yang memilih Indonesia. Silas Papare lahir di Serui 18 Desember 1918, beliau salah satu mantri kesehatan (perawat) yang bekerja sebagai Pegawai Rumah Sakit Pemerintah Belanda di Serui. Beliau sangat gigih dalam memperjuangkan kemerdekaan Papua dari penjajahan Belanda (saat itu), dan pada akhirnya beliau dipenjarakan di Jayapura karena memengaruhi Batalyon Papua untuk memberontak Belanda.

Semasa menjalani masa tahanannya, Silas berkenalan dengan DR. Sam Ratulangi (Gubernur Sulawesi yang diasingkan oleh Belanda ditempat tersebut), dari pertemuan itulah Silas dan Sam Ratulangi mendirikan Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII) pada bulan Nopember 1946. Akibatnya, beliau kembali ditangkap oleh Belanda dan dipenjarakan di Biak, kemudian beliau melarikan diri ke Jogyakarta. Presiden RI Soekarno (saat itu) terkejut karena ada putra asli Irian yang mempunyai semangat berlayar selama dua bulan untuk sampai ke Jawa, guna mewujudkan semua cita-cita putra putri Irian untuk bergabung dengan NKRI. Pada Bulan Oktober 1949, beliau mendirikan Badan Perjuangan Irian di Jogyakarta dalam rangka membantu Pemerintah Republik Indonesia yang memasukkan wilayah Irian Barat kedalam wilayah Republik Indonesia, karena beliau merasa bahwa Irian adalah bagian dari Republik Indonesia yang tak dapat dipisahkan sampai kapanpun. Dilain pihak, Belanda tetap berupaya mempertahankan Irian Barat sebagai daerah kekuasaannya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun