Hari itu Ican dan Pak Kiraman naik kereta api menuju ke Padang Panjang dari stasiun Solok. Dia duduk di dekat jendela supaya bisa terus memandang ke luar. Luka kehilangan ibunya belum juga kunjung sembuh. Dalam hatinya pun dia masih berbisik, "Andai saja ibu ikut bersama ku naik kereta, melewati danau Singkarak yang terlihat begitu tenang. Andai saja ibu masih bersamaku, tentu ibu akan senang karena aku bisa terus lanjut bersekolah."
KEMBALI KE ARTIKEL