Miris. Mungkin kata yang mendekati tepat untuk menggambarkan derita bahasa indonesia karena penggunaan yang serampangan dan destruktif. Kenapa serampangan? Karena bahasa Indonesia yang sering kita gunakan secara lisan dan tulis telah ‘dinodai’ dengan berbagai macam istilah, prokem yang tidak jelas juntrungnya. Kenapa destruktif? Karena dengan berbagai macam atribut dan gaya baru; semisal bahasa gaul, bahasa Indonesia menjadi rusak sehingga susah untuk dipelajari oleh bangsa lain. Padahal kita semua tahu, perkembangan budaya suatu bangsa simetris dengan perkembangan dan penyebarluasan bahasa-nya.