Yup, semua kembali pada individu sendiri. Bagaimana memanajemen waktu hingga masa libur itu usai dan kembali lagi dengan aktivitas semula. Ya, sama dengan yang saya rasakan. Menikmati libur ini dengan membaca buku dan membaca artikel di postingan layar persegi panjang ini. Itulah obat tersendiri bagi saya untuk mengisi waktu. Mempertajam wawasan dan menambah keilmuan, insyaallah.
Lagi-lagi bahwa makna libur bisa berbeda. Akan tetapi, ada beberapa langkah waktu yang kita miliki saat liburan tidak terbuang sia-sia.
1. Jangan memulai liburan dengan Bangun Siang
Kebanyakan orang memulai harinya guna mengisi liburan dengan cara bangun siang, tidak seperti biasanya. Tak ada yang salah memang dengan pilihan itu. Akan tetapi, akan lebih baik bila kita mengawali hari dengan tidak mengumbar waktu. Terkecuali, bila semalaman suntuk kita habiskan untuk membaca atau mengejar deadline tulisan.
2. Bersamai Keluarga
Baik yang sudah menikah adalah kebahagiaan yang tiada tara. Bersama suami/ istri juga dengan anak-anak tercinta merupakan momen yang dapat mengikat keemosional di antaranya. Itu bagus! Mengapa? Di zaman kini, saya yakin pasutri (pasangan suami-istri) banyak yang sibuk di kantor guna bekerja seharian. Menitipkan anak pada baby sitter hal yang tak telak biasa dilakukan. Alhasil, perhatian buah hati akan berkurang. Jadi, usahakanlah mengisi liburan dengan bersama keluarga.
3. Jangan Berleha-Leha
Banyak orang yang memilih menghabiskan waktu liburannya dengan berleha-leha. Jawaban itu dipilihnya lantaran hari-harinya sudah disibuki dengan aktivitas yang amat padat. Pergi pagi-pulang sore. Mumpung liburan, habiskan waktu untuk tidur seharian. Upps, sebaiknya jangan demikian! Saya yakin tiap individu memiliki bakat yang tercipta dalam dirinya. Alangkah lebih baik bila wkatu libu dapat dimanfaat untuk mengembangkan bakat, seperti memposting tulisan, memposting menu makanan hasil eksplornya di dapur, atau bisa jadi berlatih piano, dan sebagainya.
4. Memberikan Contoh yang Baik
Kita adalah contoh untuk anak-anak. Banyak orangtua mempertanyakan mengapa anaknya nakal, maka kembalikanlah bagaimana kita sebagai orangtua. Hehe, maaf, tak bermaksud menyinggung. Pada poin ini, kita bisa memberikan contoh baik kepada anak-anak kita. Bagaimana caranya? Jawabannya: mudah. Bila tiap hari kita berangkat pagi-pulang malam, otomatis sosok kita akan terasa hilang. Nah, dalam liburan ini, isilah kegiatan seperti salat berjamaah saat subuh hingga isya tiba. Anak akan merasakan ada sosok pemimpin yang nyata dalam dunianya. Atau bisa jadi melakukan kegiatan lagi yang mampu memberikan contoh nyata.
5. Makan Bersama
Makan bersama dapat dijadikan momen bagi sang anak mencurahkan perasaannya di sekolah, terhadap teman sepermainannya, dan bisa jadi keinginannya pada ayah-ibunya. Dengan begitu, orangtua tahu apa yang diinginkan anak.