Hagia Sophia, Cappadocia atau Blue Mosque?
Negara yang berada di perbatasan Asia dan Eropa mempunyai segudang kebudayaan serta sejarah panjang. Keindahan yang terbentang membuat Turki menjadi surga kecil yang diturunkan ke bumi. Alamnya yang indah dan ragam kebudayaan yang unik. Di negara ini kalian diajak menikmati ragam budaya Eropa dan Asia sekaligus.
Saya mulai mencintai Turki saat menonton drama romantis Sol Yanim. Jika kalian pecinta drama korea akan menyukai Tteokbokki, Kimchi dan Jajangmyeon. Maka ketika asik nonton drama Turki berubah jadi suka minum teh, kopi, serta makan kuaci. Ahaha. Bercengkrama sambil minum teh, menjadi sebuah kebudayaan di Turki. Disuguhkan dengan teko dan dituang ke dalam cangkir kecil berbentuk mirip bunga tulip. Bagi masyarakat Turki, ngeteh seolah mencerminkan simbol kebersamaan, kekeluargaan dan persahabatan.
Sol Yanim menjadi drama Turki favorit yang saya rekomendasikan. Jaringan internet juga harus stabil supaya tidak terkendala dan sering buffering. Di film kalian akan diajak mencermati beberapa konflik baik itu percintaan, kehidupan yang semudah itu bisa berputar jika Allah berkehendak, belajar mengenai arti penting sebuah persahabatan, perjuangan, kerasnya kehidupan dan bagaimana mengontrol emosi, serta berlaku bijaksana dalam mengambil keputusan di dalam keluarga.
Jika di Indonesia ada pepatah yang mengatakan bahwa, "Kalau menyapu tidak bersih, nanti dapat suami brewokan." Pepatah lama yang sepertinya tidak berlaku jika kalian melihat Selim. Pria tampan, putra bangsawan dari keluarga Kutlusay di Turki berjenggot tipis.
Tentang Sol Yanim
Drama satu ini pertama kali ditayangkan pada 6 November 2020 di Turki, kemudian mendapat respon baik dari para penonton hingga menjadi salah satu drama Turki favorit.
Aktor dan aktrisnya wajahnya enak dipandang, bahkan pemeran antagonis semuanya cantik-cantik. Selain aktingnya bagus, alur ceritanya padat dan tidak bertele-tele. Tontonan apik yang mendapat hiburan, pelajaran, sekaligus membangkitkan ghirah Islam.
