Sehari-hari perempuan itu duduk di sana. Di atas bangku bambu, dipilin ujung rambutnya, diberinya pita. Berulang kali. Sebelum lelah mengajaknya berbaring menatap matahari dari celah-celah daun mangga. Setiba senja, ia akan kembali memeluk bonekanya, mengikat tali sepatu, lalu berlari hingga ujung jalan menelan sosoknya.
KEMBALI KE ARTIKEL