Belum sempat berteriak, ia meraih tubuhku. Mulutku dibungkamnya lalu menyeretku ke halaman belakang. Aku hanya bisa memejamkan mata dan bersiap tercincang oleh sebilah pedang yang dibawanya. Jika nyawaku ini mampu melindungi anakku, maka akan kuberikan.
KEMBALI KE ARTIKEL