Baper, merupakan akronim dari kata "bawa perasaan", kata ini selalu mampu membuat para korbannya hanyut dalam perasaan yang bisa dikatakan "salah", benarkah persepsi demikian bisa terjadi?
Baper, merupakan akronim dari kata "bawa perasaan", kata ini selalu mampu membuat para korbannya hanyut dalam perasaan yang bisa dikatakan "salah", benarkah persepsi demikian bisa terjadi?