Posyandu Remaja Desa Kopeng : Benteng Peradaban Ancaman Stunting di Negeri Wisata
26 Agustus 2024 15:59Diperbarui: 26 Agustus 2024 16:341280
Desa Kopeng, Kabupaten Semarang -- Di balik pesona alam yang memukau, Desa Kopeng menyimpan sebuah tantangan besar: ancaman stunting yang siap mengintai generasi mudanya. Namun, semangat juang tak pernah padam. Mahasiswa KKN Universitas Ngudi Waluyo, sebanyak 240 orang dari berbagai disiplin ilmu, bertekad untuk membangun benteng peradaban melawan stunting.Program KKN di Kabupaten Semarang ini difokuskan pada upaya penurunan angka stunting. Dengan semangat membara, para mahasiswa terjun langsung ke masyarakat, membawa misi mulia untuk menciptakan generasi emas yang sehat dan cerdas.Prof. Dr. Subyantoro  Rektor Universitas Ngudi Waluyo, menyatakan, "Upaya penurunan stunting di Kabupaten Semarang ini sejalan dengan visi misi Universitas Ngudi Waluyo untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Kami percaya bahwa dengan sinergi yang kuat antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat, kita dapat mewujudkan generasi emas yang bebas dari stunting."Bupati Kabupaten Semarang, Bapak H. Ngesti Nugraha  dalam kesempatan terpisah, menyampaikan optimismenya, "Kabupaten Semarang berkomitmen untuk mencapai target zero stunting pada tahun 2024. Dengan adanya program KKN ini, kami semakin yakin bahwa target tersebut dapat kita raih. Stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga masalah sosial dan ekonomi. Oleh karena itu, kita harus bergerak bersama-sama untuk mengatasi masalah ini."Posyandu Remaja Kopeng hadir sebagai jawaban atas tantangan tersebut. Program ini menawarkan beragam kegiatan menarik dan edukatif, seperti:
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.