Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Unpad Kerap Gelar Ketangkasan Adu Domba

22 Juli 2013   00:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:13 265 0
Universitas Padjadjaran(Unpad) merupakan lembaga pendidikan yang aktif melestarikan ketangkasan adu domba. Seperti yang dilakukan mahasiswa Fakultas Peternakan, Sabtu dan Minggu (25-26/2). Mereka menggelar seni ketangkasandomba Garut (SKDG) di lapangan Pusat Pelatihan Basic Science (PPBS) di kampus Unpad, Jatinangor, Kab. Sumedang. Kegiatan yang rutin digelar setahun sekali oleh mahasiswa Fakultas Feternakan yang tergabung dalam Paguyuban 30 ini, diikuti peternak se-Jawa Barat. Kegiatan ini didukung Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia (HPDKI) Wilayah Jawa Barat. Lomba dibagi ke dalam tiga kategori berdasarkan berat domba yang akan ikut bertarung. Kategori A untuk berat di atas 75 kg, B untuk 65,5 kg-75 kg, dan C untuk di bawah 65 kg. Hari pertama kategori yang dilombakan adalah kategori B dan C yang diikuti 292 ekor domba. Sedangkan hari kedua dilombakan kategori A dan B yang diikuti 312 ekor domba. Domba yang diadu dinilai berdasarkan beberapa kriteria, yaitu kesehatan, adeg-adeg, teknik bertanding, teknik pukulan, dan keberanian. Lomba diawasi seorang juri dan dinilai oleh tiga orang wasit. Peserta memperebutkan hadiah TV bagi juara 1, 2, dan 3 di setiap kategori. Untuk juara umum, panitia menyediakan hadiah seekor sapi. Menurut ketua pelakasana kegiatan, Gia Sonia, kegiatan ini merupakan kegiatan rutin tiap tahun. "Antusiasme masyarakat dan peternak kambing di Jawa Barat setiap tahunnya sangat tinggi," katanya. Selain untuk melestarikan kebudayaan Sunda, kegiatan ini juga menjadi sarana silaturahmi dengan komunitas peternak. "Kita ingin menjalin kerja sama dengan HPDKI, biar nama Paguyuban 30 tetap harum di masyarakat luar," tambahnya. Sopian dari komunitas peternak Angel Group membawa lima ekor dombanya untuk bertanding. Pria yang berasal dari Rajapolah, Kab. Tasikmalaya ini sudah berkecimpung dalam kegiatan adu domba sejak 2009. Ia berharap para peternak bisa melestarikan ajang ini. "Harus dipertahankan, karena warisan leluhur," katanya. desa cikeruh

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun