Pada dasarnya apa yang dilatih dan EHM kerjakan adalah untuk membangun imperium Amerika. Membawa, merekayasa situasi dimana berbagai sumberdaya (dunia) sebisa mungkin keluar dan mengalir deras menuju negara Amerika melalui manipulasi ekonomi, pencurangan,penipuan, bujukan agar Negara yang dibidik bersedia mengambil hutang raksasa yang ditawarkan sehingga hal tersebut dikemudian hari menjadi instrument politis untuk mengintervensi dan mengintimidasi Negara itu.
Lebih spesifik lagi mengenai pekerjaannya, seorang Economic Hit Man akan memprediksi efek menginvestasikan miliaran dolar di suatu negara, dengan memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 20 hingga 25 tahun ke depan dan mengevaluasi dampak berbagai proyek. Sebagai contoh, jika keputusan telah dibuat untuk meminjamkan uang USD $1 miliar kepada suatu negara, maka mereka akan membandingkan manfaat investasi uang tersebut jika diinvestasikan ke dalam proyek pembangkit tenaga listrik atau jaringan jalan kereta api nasional atau sistem telekomunikasi. Tugas pertama John Perkins adalah menghitung proyeksi ekonomi investasi sebuah negara berkembang (Indonesia) yang berlokasi diwilayah tropis yang kaya minyak dan menurut pejabat pemerintahan Amerika Serikat pada waktu itu negara tersebut perlu diselamatkan dari paham komunisme.
Pintu Masuk Neo-Kolonialisme
Korporatokrasi bukanlah sebuah konspirasi, tetapi anggota-anggotanya mendukung nilai dan sasaran bersama. Salah satu fungsi korporatokrasi yang terpenting adalah mengabadikan dan secara terus menerus memperluas dan memperkuat sistem ketergantungan sebuah negara dengan menyajikan model untuk mengkonsumsi, mengkonsumsi, mengkonsumsi dan melupakan kultur produktif. Setiap kesempatan akan dipergunakan untuk menyakinkan suatu bangsa bahwa membeli berbagai barang adalah salah satu kewajiban sebagai warga negara dan menjarah bumi adalah tindakan yang baik dilakukan atas nama laju ekonomi global dan hal itu akan memenuhi kepentingan yang lebih tinggi. Economic Hit Man merupakan sekelompok laki-laki dan perempuan ‘elite’ yang memanfaatkan organisasi keuangan international untuk menimbulkan kondisi yang menjadikan bangsa-bangsa lain tunduk pada corporatoracy. Kondisi tersebut diskenariokan dalam bentuk pinjaman untuk mengembangkan infrastruktur seperti: pembangkit tenaga listrik, jalan raya, pelabuhan, bandar udara atau kawasan industri. Salah satu syarat pinjaman adalah: perusahaan kontraktor dari negara Amerika Serikat-lah yang mesti membangun semua proyek itu. Meskipun faktanya uang itu dikembalikan kepada korporasi, negara penerima bantuan diharuskan untuk membayar semuanya kembali, pokok pinjaman beserta bunganya. Jika seorang EHM berhasil sepenuhnya, pinjaman itu akan sedemikian besarnya sehingga penerima pinjaman terpaksa mengalami gagal bayar hutang. Negara seperti Ekuador harus membayar hutang dengan 70% dari budget nasional mereka. Lalu, atas dasar hutang itulah sampai pada akhirnya Amerika berkuasa untuk mengeksplorasi minyak di Negara tersebut sepuasnya.
Makassar, 5 Juli 2013 (01.39)
Derry Perdana Munsil