Menonton sepakbola Indonesia melalui layar kaca terasa begitu menyebalkan. Bukan hanya pemain yang kehilangan bola acap kali
cameraman yang kehilangan bola. Atau lebih tepatnya pengatur kamera yang
on ke pemirsa yang menjadi biang ketidaknyamanan menyaksikan pertandingan melalui kotak kaca. Banyak sekali kesalahan fundamental yang dilakukan, peluang yang tidak begitu membahayakan di
replay sehingga ketika
replay tersebut
on terjadi peluang atau moment yang lebih bagus. Teringat saya ketika pertandingan Sriwijaya FC vs Persija, ketika itu Persija menciptakan gol ke gawang Sriwijaya (di
injury time) akan tetapi kamera yang
on sedang menayangkan
replay. Ketika kembali ke
real time, bola sudah bersarang ke Gawang Sriwijaya dan sampai tayangan selesai tidak ditampilkan proses terjadinya gol. Ketika terjadi pelanggaran dan pemain akan diganjar kartu kuning oleh wasit, maka kamera akan mengikuti pemain yang diganjar kartu tersebut sampai ada
tag di layar bahwa pemain tersebut mendapat kartu kuning. Sedangkan bola sudah berada di wilayah yang membahayakan gawang salah satu kesebelasan. Belum lagi
score tag yang lama berganti (baca:hilang beberapa menit) bila terjadi gol (perubahan skor). Mungkin
cameraman kita harus studi banding ke Inggris atau negara-negara Eropa lainnya. Asal jangan studi banding ke Vietnam, karena
cameraman di sana lebih parah lagi ketika terjadi kemelut terjadi di gawang Vietnam oleh pemain Indonesia justru kamera yang
on men
shoot sesama
cameraman. Nasionalisme yang berlebihan tampaknya......Wallahu a`lam bishawab.
KEMBALI KE ARTIKEL