Tadi malam saya mendapat kiriman
screenshot dari teman berisi ciutan medsos salah satu konsultan dokter anak, dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K). Bagi kalangan orangtua, rasanya nama beliau tidak asing karena beliau sering mengkampanyekan vaksinasi dan juga penggagas Rumah Vaksin. Dari halaman medsos tersebut, terpampang foto pasien anak usia 5 tahun yang menderita difteri. Tenggorokan anak itu ditrakeostomi (dibuat lubang agar bisa bernapas) karena kuman difteri membuat amandelnya membengkak dan menutupi jalan napas. Naas, anak itu meninggal. Dan lebih menyedihkan lagi, anak itu
tidak pernah divaksinasi karena kakeknya antivaksin garis keras. Di Cirebon, tiga anak sudah meninggal karena difteri (1).
KEMBALI KE ARTIKEL