Tersadur dari wacana yang kepalang suram
Tumbuh bersama pahit di sudut zaman yang terdiam
Menua bersama rambut-rambut kesunyian yang kusam
Hitam tidak berbicara pada jiwa yang diterangi temaram
Ia berkata-kata pada ramainya sepi yang mencekam
Hitam bukan putih yang berpura-pura muram
Hanya secercah kegelapan yang sinarnya membutakan anak Adam
Hitam mewarnai hati yang tak pernah tersulam
Menginjak-injak taburan cerita masa silam
Menghantar nyanyian-nyanyian dusta hingga mata terpejam
Tak habis meludahi mimpi-mimpi nyata yang bersemayam
Hitam membeku dan membekas runyam
Melucuti hening pagi yang memilih bungkam
Menawan bagai kenangan yang menjadi potret buram
Menggerogoti asa yang samar-samar tergenggam
Jika hitam tak pernah ternoda bak pualam
Mungkin cinta takkan pasrah terlunta dikhianati jahanam
Jika dosa yang terlanjur berputar bersama malam sudah lelah bergumam
Mungkin kau bisa menggamit tanganku menjauh dari asmara yang telah karam
***
Derby Asmaningrum
Paris, 5 Februari 2019