Pemahaman emansipasi ini sudah selaras dgn pemahaman egalitarisme, jadi jika seperti ini maka dimanakah makna hari Kartini yang selama ini kita peringati setiap tahunnya. Tapi krn tidak semua orang menganut faham egalitarisme maka hari Kartini tetap saja kita peringati krn jasa atau perjuangan beliau yang telah mengangkat harkat dan martabat kaum perempuan pada saat itu sehingga beliau patut dikenang.
Sebaiknya bukan emansipasinya yang harus kita rayakan tapi hanya karena perjuangannya sj pada saat itu yg harus diperingati karena emansipasi dijaman sekarang sdh tidak selaras dgn kehidupan modern ini dimn pria maupun wanita sdh dianggap sederajat.
Dari sisi tertentu tidak salah jika kita sependapat dgn ajaran egalitarisme krn kita diciptakan sama dihadapanNya tp masalah takdir kita sy rasa itu tidak sama krn takdir adalah pilihan dari Tuhan tinggal kita mau memilih yang mana. Sy teringat cerita seorang tmn tentang seorang kakek yang duduk dibawah pohon ketika hujan turun tiba2 pohon itu disambar petir dan pohon itu rebah kearah sikakek dan seketika itu sikakek lalu menghindar dari rebahan pohon itu. Kebetulan ada seseorng yang melihat kejadian itu dan orng itu bertanya kepada sikakek,kek knp menghindar dari rebahan pohon itu,bukankan jika pohon itu mengenaimu adalah sudah takdirmu ? lalu sikakek menjawab, sy menghindar krn memilih takdir Tuhan yang lain.