Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Kumpulan Puisi Depitriadi Jilid I

2 Agustus 2012   07:41 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:19 95 0

" PEKIK "

Ini romantika seikat bunga dari kebun tetangga.

Bunga yang tidak terlalu buruk untuk dipandang.

Juga tak terlalu busuk untuk dicium.

Hanya saja, terlalu rumit untuk dijadikan sebuah hiasan.

Terdengar cerita, bunyinya adalah sebuah kabar yang sungguh jauh dari sebuah legenda.

Bunga serupa akan menghiasi varian hiasan kebun milik kita.

Itu barangkali hembusan akan kehausan pengharapan.

Harapan yang tersedia sekaligus menjadi penutup sebuah romantika.

/

Terpecah pekik seorang manusia.

Sungguh masih pagi pada masa itu.

Getaran bariton membuat fajar seakan takut untuk menyingsing awan.

Daunan pun seakan enggan berkeringat embun.

Tekanan demi tekanan memenuhi sebatang kerongkongan.

ooo.. Betapa ku sungguh tak ingin berdusta.

Raut wajah yang ku lihat menyamarkan mataku untuk memberi perbedaan,

yang mana seonggok tinja, dan mana sekumpulan manusia.

Ini jelas menuntutku harus berspekulasi.

Semoga tidak salah dalam memilih.

Ternyata aku tak sempat menggenggam pilihan.

Dentuman senjata lebih dahulu membuyarkan konsentrasiku.

Mereka berlarian dan saling menebas.

Tak peduli itu daun kering atau putik bunga sekalipun, detik itu juga harus gugur.

Benturan hasrat, melupakan hakikat manusia dan alam.

Seperti buih yang menindih kepekatan suasana tenang.

Bertukar, berbaur, terasa sungguh sangat jauh.

Antara manis dan pahit terpapar sebuah kontradiksi.

Aku ada ditempat mereka.

Ditempatku, mereka ada.

Terabaikan.

Terasingkan.

Hujan yang perlu air,namun tak perlu basah.

Pertanyaan yang muncul dariku.

Dimanakah kesucian yang bernama HAK itu berada.

Tak ada benang yang tak berujung dan berpangkal.

Tak ada pekikan tanpa alasan.

Perlu kembali ke yang suci untuk mengetahuinya.

//

Akhirnya bunga itu tak jadi bermekaran.

Hanya putik yang memberi harapan, tumbuh tapi terlihat layu.

Mungkin bunga kita teracuni pupuk milik tetangga.

Padang, 10 Des 2011

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun