Ujung jari-jariku menari-nari di atas keyboard sebuah laptop hitam dengan processor Intel Celeron 1,6 GHz ini. Ide yang berjejal di otak ini sejak tadi ingin kukeluarkan saja dan dialirkan melalui sebuah tulisan yang mungkin sedikit namun meninggalkan pesan dan kesan. Sepasang bola mata terfokus pada sebuah layar 14 inchi, bergerak mengikuti huruf dan kata-kata yang terketik.