Sindrom metabolik (SM) adalah gangguan metabolik yang dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit tidak menular, diantaranya penyakit jantung dan diabetes tipe 2. Sindrom metabolik ditandai dengan 5 parameter, diantaranya kadar gula darah, obesitas sentral, kadar trigliserida, kadar High Density Lipoprotein (HDL), dan tekanan darah. Saat ini pola makan menjadi salah satu determinan yang menjadi variabel penting melihat risiko terhadap berbagai Penyakit tidak menular, termasuk juga SM. Â Dari beberapa penelitian menunjukkan pola makan barat ditandai dengan konsumsi daging merah dan produknya menunjukkan risiko sindrom metabolik yang tinggi. Pola makan Mediterranean, ditandai dengan konsumsi minyak zaitun menunjukkan risiko SM rendah. Pola makan tradisional korea, ditandai dengan konsumsi sayur-sayuran meskipun tidak menunjukkan penurunan risiko sindrom metabo tetapi, pola makan ini dapat menurunkan kadar HDL, salah satu parameter dari sindrom metabolik. Pola makan prudent diet Ditandai dengan tingginya konsumsi ikan dan kacang-kacangan yang menunjukkan peningkatan kadar HDL. Diperlukan penelitian yang menunjukkan pengaruh pola makan terhadap sindrom metabolik di beberapa wilayah Indonesia, mengingat Indonesia terdiri dari banyak suku bangsa. Hal ini dapat menjadi kunci untuk upaya pencegahan sindrom metabolik di Indonesia.
KEMBALI KE ARTIKEL