Hati tak melulu emosional tapi juga tak selalu memusuhi logika. Hati bergerak mengatasi keduanya. Ia rajin menyindir kedangkalan emosi, menghujat kekeringan logika. Keliarannya tak mampu dicegat aturan, tak tuntas ditangkap akal. Bahkan Blaise Pascal pun menyerang lebih radikal bahwa hati punya logikanya sendiri, alasan-alasannya tak sanggup dipahami rasionalitas insani. Tak dipahami tak sama artinya dengan irasional. Ini perkara keterbatasan. Rasio juga berbatas dan kebenaran jauh lebih luas darinya.