Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Beku

1 September 2013   16:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:31 104 0
Dingin, walaupun rasa dingin ini hanya ada di hati.

pikir Rian.

Rasa sakit setelah kalah dari segalanya membuat  Rian ngilu. Harta kalah, Tampang kalah.

Bertanding melawanya untuk mendapatkan sang jelita sungguh layaknya tentara spartan di film 300 hunderds.

.

.

Rian tak mau menyentuh makanan. baginya lapar membuat rasa sedihnya berkurang.

Akan seorang gadis jelita yang di sayanginya .

.

waktu berlalu

Tak Terpikirkan oleh dirinya atas apa yang dilakukanya.

setelah botol kesekian yang ia tenggak

lalu beberapa langkah yang tak jelas darinya

seakan lupa bahwa ia baru saja ada di lantai 19.

.

Dan dipikiranya kala itu adalah ketika si Jelita berusaha meraih tanganya

yang saat dia ingin raih ternyata kosong.

lalu pada akhirnya ia bangun dan tersadar sambil menangis

melihat badanya telah jatuh berlumuran darah

merasa bodoh karena menyia nyiakan hidup yang diberiNya

hanya demi seorang gadis yang pergi demi orang lain.

yang hanya seongok daging dan tulang hidup sama seperti dirinya.

.

.

Dan tangisnya tak akan meredakan  apa yang Tuhan telah kehendaki

dan rasanya beku

sangat beku

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun