pikir Rian.
Rasa sakit setelah kalah dari segalanya membuat Rian ngilu. Harta kalah, Tampang kalah.
Bertanding melawanya untuk mendapatkan sang jelita sungguh layaknya tentara spartan di film 300 hunderds.
.
.
Rian tak mau menyentuh makanan. baginya lapar membuat rasa sedihnya berkurang.
Akan seorang gadis jelita yang di sayanginya .
.
waktu berlalu
Tak Terpikirkan oleh dirinya atas apa yang dilakukanya.
setelah botol kesekian yang ia tenggak
lalu beberapa langkah yang tak jelas darinya
seakan lupa bahwa ia baru saja ada di lantai 19.
.
Dan dipikiranya kala itu adalah ketika si Jelita berusaha meraih tanganya
yang saat dia ingin raih ternyata kosong.
lalu pada akhirnya ia bangun dan tersadar sambil menangis
melihat badanya telah jatuh berlumuran darah
merasa bodoh karena menyia nyiakan hidup yang diberiNya
hanya demi seorang gadis yang pergi demi orang lain.
yang hanya seongok daging dan tulang hidup sama seperti dirinya.
.
.
Dan tangisnya tak akan meredakan apa yang Tuhan telah kehendaki
dan rasanya beku
sangat beku