Bulan Ramadan menjadi momentum untuk netralisasi, menjadi manusia yang ‘netral’. Bukan netral dalam hal keberpihakan politik atau pilihan hidup, melainkan netral dalam artian ‘bersih hati’. Memilih melupakan kesalahan orang terhadap diri kita, seberapa pun besarnya, dan mengingat kebaikan orang lain kepada kita, betapa pun kecil dan remehnya.Â
KEMBALI KE ARTIKEL