Catalunya di tahun 90an. Di sebuah stadion megah berdiri seorang pria yang bertugas sebagai tukang gosok sepatu para pemain, namun ia juga menjadi penerjemah dan terkadang pendapatnya menjadi masukan bagi pelatih. Penampilannya membuatnya terlihat seperti ballboy andai ia masih berusia muda. Di sisi lain, seorang pemain sedang berlatih dan bersiap-siap jelang laga berikutnya. Ia adalah orang asli katalan, bagian dari ‘Dream Team’ yang diciptakan oleh pelatih tersukses mereka saat itu, Johan Cruyff. Dan bisa dibilang, ia adalah anak spiritualnya.
KEMBALI KE ARTIKEL