Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Terpenjara Cinta Tak Terungkap

24 Maret 2012   11:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:32 469 0
Secangkir kopi panas temani malamku. Berhembuskan angin dan gemercik hujan, ku rangkai khayalan tentang indahnya. Aku tak tau apa yang telah melanda perasaanku tentang dia, tentang sesosok perempuan berkerudung besar. Wajahnya selalu teringat, manis senyumnya masih tersimpan di memori kalbu yang membuatku kadang tersenyum tanpa sebab. Aku takut jika perasaan ini adalah cinta.
Sejak pertama aku melihat dia, malam harinya sampai ini adalah malam ke 12, aku tak bisa memejamkan mata untuk menikmati peristirahatanku. Malam kemarin adalah malam pertama aku bisa tidur sekitar jam 8 malam, biasanya aku baru bisa tidur antara jam 1-3 pagi, itupun karena aku sedang sakit.
Aku ingin menyampaikan perasaan ini ke dia, tapi aku takut. Ya, aku takut. Jujur, aku masih takut buat pacaran, aku masih takut dengan perempuan. Aku mencoba membuang rasa takut ini tapi aku tak bisa. Terlalu sakit perasaan ini karena cinta. Mungkin hal itu yang membuatku takut untuk mencintai perempuan yang ketigakalinya.
Aku ga tau apa yang telah aku rasakan. Apa mungkin ini cinta? Apa mungkin ini cinta? Apa mungkin ini cinta? Aku ga mau jatuh cinta sebelum waktunya. Tapi... entahlah ingin ku buang jauh-jauh perasaan ini jika perasaan ini adalah cinta. Aku ingin memiliki dia tapi aku takut, aku takut.
Aku selalu menangis jika teringat tentang masa laluku. Masa lalu adalah guru, saya sepakat dengan hal itu. Namun, masa laluku terlalu indah untuk membuatku bisa tersenyum. Bahkan, aku lupa bagaimana caranya untuk tersenyum.
Yuli, dengarkan aku sayang. Aku mencintaimu meski aku hanya pernah berbicara langsung satu kali denganmu. Namun, perasaan ini tak bisa berbohong apalagi berdusta. Tanya hatiku yul, tanya hatiku, tanya hatiku biar kamu tau tentang hatiku. Tiada apa kamu tak mencintaiku, biarkan aku tetap dengan impian kosongku. Aku terbiasa hidup dengan duka. Bahkan, duka adalah sahabat hidupku yang paling setia menemaniku.
Yuli, hanya satu yang aku mau. Aku ingin kamu bahagia yul, Aku ingin kamu bahagia yul, Aku ingin kamu bahagia yul, aku ingin orang yang ku cinta hidupnya bahagia. Biarlah duka tetap menjadi sahabatku, selama kamu bahagia dengan pilihan dan jalan hidupmu. Kamu berhak memilih yang terbaik buatmu, yang layak buatmu. Biarlah aku terpenjara cinta yang tak terungkap karena aku takut tak bisa membahagiakanmu. Aku mencintaimu, yuliatun..............................................

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun