Seperti pepatah kuno yang digembar-gemborkan oleh Laozi, filsuf Taoisme yang bijaksana, "orang yang tahu tidak banyak bicara; orang yang banyak bicara tidak tahu." Tidak ada yang bisa menyangkal betapa relevannya pepatah ini di era digital yang penuh hiruk-pikuk dan kebisingan ini. Dalam artikel ini, kita akan membahas alasan mengapa menjadi "orang yang banyak diam diantara mereka" itu penting dan bagaimana filsafat serta referensi keilmuan lain mendukung pandangan ini.
KEMBALI KE ARTIKEL