Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan

Pendidikan Itu Juga untuk Perempuan

28 Juli 2018   18:40 Diperbarui: 28 Juli 2018   18:39 460 1
Tak selang beberapa lama setelah menamatkan pendidikan S1, seorang kolega yang waktu itu sangat saya hormati menanyai saya sebuah pertanyaan yang umum ditanyakan kepada seseorang yang baru saja menyelesaikan pendidikannya di jenjang tertentu. 'Apa rencana selanjutnya?' Dengan spontan saya menjawab, 'InshaAllah lanjut S2 pak'. Awalnya tak ada yang aneh dalam percakapan kami. Sampai saatnya saya menyadari bahwa garis di keningnya terlihat lebih jelas, dilanjutkan dengan kalimat menohok yang keluar dari mulutnya. 'Perempuan itu kan ujung-ujungnya akan berada di dapur juga'. Sebagaiperempuan yang membawa bongkahan-bongkahan mimpi, yang dijadikan pemacu semangat juang, tentu saya merasa terlukai ketika mendengar pernyataan semacam itu. Bukan karena saya beranggapan bahwa bekerja di dapur adalah sesuatu yang tidak mulia. Malah sebaliknya, saya sangat menghargai para ibu dan perempuan di luar sana yang mendedikasikan dirinya untuk memasak dan menyediakan kebutuhan sehari-hari keluarganya dengan keikhlasan. Yang saya garis bawahi adalah bagaimana anggapan atau stereotype yang menguasai cara berfikir masyarakat kita mengenai 'bagaimana peran perempuan seharusnya'.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun