Wanita mana yang tidak bahagia disaat duduk berdampingan dengan suami di pelaminan. Wanita mana yang tidak sumringah, angan-angan yang sudah lama kini jadi kenyataan. Begitu juga dengan aku. Aku sejak subuh tadi sangat bahagia, pakaian penganten yang serba merah sangat pas kukenakan, ditambah dengan sunting khas Minangkabau melekat di kepalaku. Para pedandan sudah mendandani aku, aku terlihat begitu sempurna, bibir merah menyala, pipi sedikit merah jambu di tulang pipi, bulu mata palsu ikut menambah cantiknya penampilanku. Aku sudah tidak sabar untuk duduk di pelaminan. Saat aku akan melangkah keluar kamar, bibiku menahan "Ela, ini baru pukul 9.00 pagi, nanti acaranya mulai pukul 10.00". ujarnya memegang tanganku.
KEMBALI KE ARTIKEL