Sejenak ingatan saya kembali kepada obrolan bersama sastrawan Indonesia, Joko Pinurbo yang akrab disapa JokPin di Bandara Halim Perdana Kusuma, sesaat setelah beliau mendarat dari Jogjakarta pada Oktober 2019 silam. Dalam obrolan
ngalor ngidul itu,  dengan lancangnya saya  tanyakan kiat beliau kok bisa seorang JokPin yang termasuk angkatan kolonial karyanya bisa begitu dinikmati angkatan milenial saat ini. Istilahnya lintas jaman begitulah. Cukup lancang karena saya yang bukan apa-apa bertanya kepada Empu Sastra yang kesaktiannya tidak tertandingi. Sambil menghisap rokoknya dan menikmati kue paginya beliau berujar,Â
KEMBALI KE ARTIKEL